Gambar Sampul Geografi · Bab 3 POTENSI SUMBER DAYA ALAM DAN PEMANFAATANNYA
Geografi · Bab 3 POTENSI SUMBER DAYA ALAM DAN PEMANFAATANNYA
Nurmala

24/08/2021 10:09:15

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

BAB

3

POTENSI

SUMBER DAYA ALAM

DAN PEMANFAATANNYA

Topik Inti

• Sumber Daya Alam Hayati

• Sumber Daya Alam Nonhayati

• Rekayasa Genetika

• Pemanfaatan SDA

• Studi Kasus

Siswa dapat memahami pengertian sumber daya alam, mengidentifikasi serta

menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam, dan dapat memanfaatkan sumber

daya alam sebaik-baiknya.

Tujuan Pembelajaran

56

Yang dimaksud dengan sumber daya alam (

Natural

Resources

) adalah semua kekayaan bumi baik yang bersifat biotik

ataupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan

manusia.

1.

Faktor abiotik, meliputi tanah, air, udara, cuaca, suhu, dan

sejenisnya.

2.

Faktor biotik, meliputi tumbuhan dan hewan, termasuk

manusia.

Faktor biotik dan abiotik dalam lingkungan dapat

memengaruhi dan dipengaruhi oleh manusia. Segala yang ada

pada lingkungan dapat berpengaruh terhadap lingkungan hidup

manusia. Namun demikian, lingkungan pun dapat dikelola dan

dikembangkan oleh manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan

hidupnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, yang dimaksud sumber daya

alam adalah manusia, hewan, tumbuhan, air, udara, tanah, bahan

tambang, sinar matahari, dan lain-lain.

Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat,

potensi, dan jenisnya.

1.

Berdasarkan Sifat

Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi menjadi 3

(tiga), yaitu sebagai berikut.

a.

Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable),

misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut

terbarukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki

daya regenerasi (pulih kembali).

b.

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui

(nonrenewable),

misalnya minyak tanah, gas bumi, batu bara,

dan bahan tambang lainnya.

c.

Sumber daya alam yang tidak habis,

misalnya udara,

matahari, energi pasang surut, dan energi laut.

2.

Berdasarkan Potensi

Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi

beberapa macam, antara lain sebagai berikut.

A.

Jenis-jenis Sumber Daya Alam

Kata penting

• Faktor abiotik

• Faktor biotik

Renewable

Nonrenewable

57

Sumber Daya Alam

(SDA)

1. Berdasarkan

sifatnya

2. Berdasarkan

jenisnya

3. Berdasarkan

fungsinya

a. Sda yang terbaharukan

(renewable)

b. Sda yang tak terba-

harukan (urenewable)

c. Sda yang tidak habis

– air, tanah, sumber hayati

– bahan tambang,

minyak, gas bumi, dll

– cahaya matahari, air

laut, udara, energi,

pasang surut

– sumber daya alam berupa

makhluk hidup seperti

hewan, tubmuhan, dan

makroorganisma

– sumber daya alam berupa

benda mati seperti tanah,

air, udara, mineral dll.

– air, arus laut, sinar

matahari, gas bumi,

minyak bumi, batu bara

– mineral, perairan hutan

dan tanah

– udara bersih, peman-

dangan alam perairan

a. Sda biotik (hayati)

b. Sda fisik (nonhayati)

a. Sda penghasil energi

b. Sda penghasil bahan

baku

c. Sda lingkungan hidup

a.

Sumber daya alam materi;

merupakan sumber daya alam

yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi,

emas, kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya

b.

Sumber daya alam energi;

merupakan sumber daya alam

yang dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak

bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut

laut, kincir angin, dan lain-lain.

c.

Sumber daya alam ruang;

merupakan sumber daya alam

yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah

(daratan) dan angkasa.

3.

Berdasarkan Jenis

Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai

berikut.

a.

Sumber daya alam nonhayati (abiotik);

disebut juga sumber

daya alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-

benda mati.

Misalnya bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.

b.

Sumber daya alam hayati (biotik);

merupakan sumber daya

alam yang berupa makhluk hidup. Misalnya hewan, tumbuhan,

mikroba, dan manusia.

Untuk memudahkan pemahaman tentang sumber daya alam

dapat dilihat pada tabel berikut.

Gambar 3.1

Skema Pembagian Sumber Daya Alam

58

1)

Sumber Daya Tumbuhan dan Hewan

Hewan dan tumbuhan merupakan sumber daya energi hayati.

Dasar sumber daya energi adalah fotosintesis, sebab energi yang

terkandung di dalam sumber daya hayati adalah energi matahari

yang telah ditransformasikan (diubah) menjadi energi kimia oleh

klorofil pada tumbuhan hijau melalui proses fotosintesis. Selanjutnya

energi itu digunakan oleh konsumen (hewan dan manusia) dan

diubahnya menjadi energi gerak panas dan energi kimia bentuk lain.

Bahan organik yang dapat dimanfaatkan

manusia banyak ragamnya. Kotoran hewan dan

daun-daunan dapat dimanfaatkan untuk pupuk

dan biogas. Penggunaan kompos dan pupuk

kandang akan memperbaiki kualitas tanah

karena dapat mengembalikan kesuburan tanah,

sehingga daya dukungnnya akan tetap tinggi.

Pada mulanya hewan dan tumbuhan

diperlukan manusia sebagai makanan, tetapi

dalam perkembangan berikutnya sumber daya

hewan diperlukan juga untuk transportasi, olah

raga, rekreasi, dan lain-lain.

Perkembangan ilmu dan teknologi memiliki dampak negatif

dan dampak positif. Dampak negatif dari perkembangan ilmu dan

teknologi adalah manusia bisa melakukan ekploitasi sumber daya

alam sehingga dapat mempercepat rusaknya lingkungan dan akan

menurunkan daya dukung serta mutu lingkungan.

Dampak positif dari perkembangan ilmu dan teknologi

senantiasa berusaha mengembangkan dan meningkatkan

produktivitas sumber daya hayati. Berbagai usaha dalam

meningkatkan sumber daya hayati adalah:

1.

intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian,

2.

mekanisme pertanian,

3.

panca usaha pertanian,

4.

panca usaha peternakan,

5.

rekayasa genetika.

2)

Sumber Daya Alam Berupa Tanah, Air, dan Udara

a)

Tanah

Dalam pengertian sehari-hari yang dimaksud dengan tanah

adalah suatu lantai/ dasar tempat hidupnya organisme.

Marbut

(1940) mengartikan bahwa tanah adalah suatu sistem kompleks

Gambar 3.2

Sapi merupakan sumber daya alam yang berguna

bagi manusia (Margasatwa, 114)

59

dari lapisan luar (kerak bumi) yang tidak sama dengan ketebalan

yang berbeda-beda serta warna, struktur, susunan, sifat kimia,

fisika, dan biologisnya yang berbeda-beda pula.

Tanah merupakan hasil alam yang terbentuk dari proses

destruktif berupa pembusukan senyawa organik dan pelapukan

batuan, serta proses sintesis berupa pembentukan mineral.

Apabila kita membuat sayatan melintang dari tanah, maka

akan terlihat profil tanah yang terdiri dari beberapa lapisan (horizon)

di antaranya sebagai berikut.

(1). Topsoil (lapisan atas) dengan ciri-ciri:

(a) dalamnya

±

20 – 30 cm;

(b) tanahnya gembur dengan porositas dan drainase yang

baik;

(c) mengandung banyak unsur hara, karena tempat

pengumpulan bahan organik yang mengalami

pembusukan dan humifikasi (pembentukan humus);

(d) warna tanahnya gelap.

(2). Subsoil (lapisan bawah) dengan ciri-ciri:

(a) mengandung bahan organik yang sedikit;

(b) merupakan tanah yang kompleks tersusun dari tanah liat

(

clay

) sehingga porositasnya rendah;

(c) ikatan butiran tanahnya sangat stabil sehingga

drainasenya kurang (kurang mampu menyimpan air).

(3).

Rhegolith

(bahan Induk) yaitu semua bahan batuan yang

dapat berubah menjadi tanah.

(4).

Bedrock

(batuan dasar) yaitu lapisan yang paling dalam

berupa:

(a) batuan yang tidak mengalami pelapukan;

(b) tempat penyimpanan air bawah tanah dan terdapatnya

aliran air bawah tanah.

Proses pembentukan tanah bisa mencapai 100-100.000 tahun

dari bahan induk (

rhegolith

) pada horizon C yang mengalami

perubahan bentuk menjadi bentuk tanah yang biasa digunakan

untuk pertanian. Bahan induknya sangat bervariasi sebagaimana

pada bagan berikut:

Kata Kunci

• Topsoil

• Subsoil

Rhegolith

Bedrock

60

b) Air

Air merupakan kebutuhan pokok tiap organisme, air merupakan

pelarut yang baik terhadap senyawa organik dan an organik, medium

reaksi kimia, menyerap panas dan bahan baku fotosintesis.

Kemampuan tanah untuk menyimpan/menahan air disebut

kapasitas lapangan, hal ini dipengaruhi oleh tekstur dan struktur

tanah. Tanah yang berstruktur remah yang berada di horizon top

soil dan tanah yang berstruktur halus mempunyai daya ikat yang

besar terhadap air sehingga kapasitas lapangannya besar. Air yang

terdapat dalam tanah ada beberapa macam.

1)

Air Kimia

Air yang terikat kuat karena persenyawaan kimia, oleh karena

itu tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman.

2)

Air Higroskopis atau Air Hidrasi

Air yang terdapat pada permukaan molekul tanah yang hidrofil,

dan terikat oleh koloid tanah, serta tidak dapat digunakan oleh

tanaman.

3)

Air Kapiler atau Air Tawar

Air yang terletak di antara butiran-butiran tanah (pori) karena

adanya gaya kapiler dan air ini yang biasa digunakan oleh tanaman

sehingga disebut air tanah.

4)

Air Gravitasi

Air yang berlebihan dari kapasitas lapangan, tidak banyak

digunakan oleh tanaman dan selalu bergerak mengalir karena

pengaruh gaya gravitasi.

Bahan induk

(

rhegolith

)

Bahan mineral

Bahan mineral

Bahan organik

Sisa tumbuhan dan hewan

Bahan baku: granit, basal, andesit, riolit,

diorit, gabro, konglomerat, dolomit

Bahan bukan baku: endapan glasial dan

bahan loess

Gambar 3.3

Bagan Pembagian Bahan Induk (rhegolith)

61

c)

Udara

Udara dalam tanah terletak di antara pori-pori tanah yang tidak

terisi air, tanah yang porositasnya tinggi maka pertukaran udaranya

(aerasi) juga berjalan lancar.

Kadar CO

2

, dalam tanah lebih besar daripada kadar CO

2

di

udara, hal ini disebabkan oleh dekomposisi (pengomposan

kembali) bahan organik sedangkan sebaliknya kadar O

2

dalam

tanah lebih sedikit (agak kurang) daripada kadar O

2

dari udara.

Oksigen dalam tanah digunakan untuk respirasi akar dan

mikroorganisme dan kekurangannya tidak dapat segera diganti.

B.

Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Pada dasarnya sumber daya alam yang tersedia di

permukaan bumi memang untuk diperuntukkan bagi kepentingan

manusia. Akan tetapi, pemanfaatan sumber daya alam haruslah

dilakukan secara proporsional atau sesuai keperluan serta tidak

merusak keberadaan sumber daya alam yang tersedia sehingga

kekayaan sumber daya alam dapat dinikmati oleh generasi muda

selanjutnya. Dengan kata lain, pemanfaatan sumber daya alam

tidak merusak ekosistem secara efisien dan memikirkan kelanjutan

sumber daya alam itu (Wardiyatmoko, 2004: 121).

Pada bahasan ini disajikan contoh mengenai pemanfaatan

sumber daya alam. Adapun untuk mengetahui secara persis

bagaimana pemanfaatan sumber daya alam, maka seperti yang

kita ketahui sebelumnya bahwa pembagian sumber daya alam dibagi

menjadi tiga jenis golongan yaitu, sumber daya alam yang dapat

diperbaharui, sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, dan

sumber daya alam yang mempunyai sifat gabungan. Oleh karena

itu, pemanfaatan sumber daya alam tidak terlepas dari ketiga

golongan jenis sumber daya alam yang dimaksud.

Coba amati dan diskusikan dengan teman-teman tentang kerusakan sungai yang

terjadi sampai sekarang!

TUGAS

62

1.

Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui

a.

Sungai

Kegiatan pemanfaatan sungai yang berlangsung selama ini

sebagian besar masih dilakukan dengan cara yang kurang

memperhatikan kelestarian dan kepentingan umum. Hal ini ditandai

dengan kondisi-kondisi yang salah satunya ialah hilangnya

sebagian besar tumbuhan penutup di daerah aliran sungai bagian

hulu, sehingga memengaruhi daya resap lahan dan meningkatkan

erosi (Puslit Sumber daya Air, 2002: 3).

Menurut Puslit Sumber daya Air (2002: 3) sungai sebagai sumber

air yang mempunyai sejumlah potensi yang dapat dimanfaatkan bagi

kesejahteraan manusia, di antaranya sebagai berikut.

Camkan

Sungai

mempunyai

potensi sebagai

sumber air,

transportasi,

sumber protein,

dan irigasi.

1)

Sebagai sumber penghidupan dan kehidupan, air

dibutuhkan manusia. Oleh karena itu, tumbuhlah

pemukiman di sekitar sungai.

2)

Sungai juga dapat dijadikan sarana transportasi

untuk mendukung mobilitas manusia.

3)

Sungai berfungsi sebagai sumber protein hewani

yang hidup di dalamnya, seperti ikan.

4)

Sungai berfungsi untuk mengairi pertanian

(irigasi).

b.

Waduk atau Danau

Selain sungai, keberadaan waduk dan danau merupakan

potensi dari sumberdaya air yang memberikan manfaat bagi

kelangsungan manusia. Danau terbentuk secara alamiah oleh

proses geologi, baik tektonisme maupun vulkanisme, sedangkan

Gambar 3.4

Pemanfaatan sungai untuk irigasi

(Sumber : www.deptan.go.id)

Gambar 3.5

Waduk Jatiluhur

(Sumber : www.kbi.pphotels.com)

waduk merupakan buatan manusia dengan membuat

tanggul atau bendungan sehingga air sungai naik dan

menggenangi daerah sekitar yang memiliki ketinggian

yang sama (Darsiharjo, 2005:109).

Adapun manfaat dari danau atau waduk bagi

kepentingan manusia ialah sebagai berikut.

1)

Danau/waduk berfungsi sebagai tempat rekreasi

alam, seperti

Danau Toba, Situ Patenggang Jabar.

2)

Danau/waduk berfungsi untuk mengairi irigasi,

seperti waduk Jatiluhur, Saguling, dan Cirata.

3)

Danau/waduk berfungsi sebagai PLTA, seperti

Jatiluhur, Cirata dan Saguling.

63

c.

Laut

Laut merupakan sumberdaya air yang apabila dimanfaatkan

dan dikelola secara maksimal, akan memberikan keuntungan

dalam jumlah yang sangat besar. Berikut ini pemanfaatan laut bagi

kepentingan manusia.

1.

Sebagai rumput laut untuk bahan makanan, obat-

obatan, dan bahan kosmetik.

2.

Tempat objek wisata bahari.

3.

Sumber protein hewani, seperti ikan laut, kerang.

4.

Sebagai transportasi antarpulau.

5.

Gelombang dan arusnya dapat didayagunakan

untuk tenaga listrik.

d.

Sinar Matahari, Suhu dan Angin

Sinar matahari, angin, dan suhu merupakan

sekelompok sumber daya alam yang dapat diperbaharui

karena dapat dimanfaatkan dan menghasilkan secara

terus-menerus.

Saya rasa kita pun sudah sepakat bahwasannya

sinar matahari mempunyai peranan sangat berarti bagi

kehidupan, seperti untuk memberikan vitamin E bagi

tubuh, dan membantu proses fotosintesis bagi

tumbuhan. Selain itu sinar matahari dapat pula dijadikan

bahan energi pembangkit tenaga surya, sebagai

alternatif pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM).

Adanya perbedaan suhu dan pergerakan angin

sebenarnya tidak terlepas dari peranan sinar matahari.

Perbedaan intensitas cahaya matahari di suatu wilayah

mengakibatkan perbedaan suhu antara wilayah satu

dengan yang lainnya. Perbedaan suhu ini mengakibatkan

angin bergerak, pergerakan angin bergerak dari tekanan

yang tinggi (suhu rendah) ke tekanan yang rendah (suhu

tinggi).

Manfaat perbedaan suhu ini antarwilayah tersebut

mengakibatkan perbedaan dalam menentukan jenis tanaman

dalam hal bercocok tanam, kemudian manfaat angin dalam

kehidupan manusia ialah sebagai pembawa uap air sehingga dapat

mendistribusikan hujan ke setiap wilayah sebagai media pengering

dan membantu proses penyerbukan tanaman.

Gambar.3.6

Potensi laut sebagai sarana rekreasi

(Sumber : www.Jakarta.go.id)

Gambar 3.7

Kincir angin, salah satu pemanfaatan

angin.

(Sumber : Wikipedia)

64

2.

Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat

Diperbaharui

Coba diskusikan dengan temanmu, bilamana persediaan minyak bumi semakin

menipis?

TUGAS

a.

Sumber Daya Energi

Sumber daya energi ini adalah salah satu sumber daya alam

yang tidak dapat diperbaharui. Proses pembentukannya selama

jutaan tahun. Sumber daya ini apabila diolah akan menghasilkan energi

panas yang sangat dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya.

1) Minyak Bumi

Minyak bumi sebagai sumber daya alam yang tidak

dapat diperbaharui memiliki peranan yang sangat vital

bagi kehidupan manusia karena fungsinya sebagai

bahan bakar atau sumber energi. Minyak bumi mulai

ada di bumi ini pada zaman primer, sekunder, dan

tersier. Bahkan dasar minyak berasal dari fosil-fosil atau

mikroplankton yang tertimbun dan mengendap jutaan

tahun yang lalu dan tersebar di lautan ataupun di teluk-

teluk dan di rawa-rawa.

Minyak bumi dapat diolah kembali dan

menghasilkan bahan bakar yang kita kenal selama ini

yaitu, minyak tanah, diesel, premium, dan lain-lain.

Adapun sebaran penghasil minyak bumi di

Indonesia adalah Sulawesi, Jawa (Cepu dan Cirebon), Kalimantan,

(Tarakan, Kutai, dan Balikpapan), Maluku, Nusa Tenggara, Sumatra

(Palembang dan Jambi).

Gambar 3.8

Peta Persebaran minyak bumi di Indonesia

(Sumber: Sumber daya alam dan industri mineral )

Gambar 3.9

Tambang minyak bumi

(Sumber: www.fotografer.net)

65

Adapun persebaran tambang batu bara di Indonesia antara lain:

a)

Sumatra bagian selatan, Sumatra barat, Bukit Asam dekat

Tanjung Enim (Palembang), Riau, NAD;

b)

Pulau Jawa;

c)

Pulau Sulawesi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan

Kalimantan Timur;

d)

Papua (Irian Jaya).

3)

Gas Alam

Gas alam biasanya ditemukan pada saat

pengeboran minyak bumi. Susunan kimia batu bara

merupakan campuran hidrokarbon dengan kadar

karbon kecil. Ada dua macam gas alam yang

diperdagangkan, yaitu LPG dan LNG. LPG singkatan

dari

Liquefied Petroleum Gas

, Gas ini dihasilkan

bersamaan dengan penyilangan minyak bumi. Setelah

melalui pengeboran, gas ini tersimpan dan dicairkan

dalam bentuk

Liquefied Natural Gas

(LNG). Gas alam

cair diproduksi di Arun dan Badak.

Gambar 3.11

Tambang Gas Alam

(Sumber:www.fotografer.net)

2)

Batu Bara

Selain minyak bumi, batu bara pun memegang

peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Batu bara terjadi karena tumbuh-tumbuhan tropis pada

masa prasejarah tertimbun hingga berada dalam

lapisan batu-batuan sedimen yang lain. Pada masa

revolusi industri di Inggris pada abad ke-18, batu bara

memiliki peranan yang sangat penting untuk bahan

bakar, khususnya kereta api. Batu bara digunakan untuk

keperluan industri dan pembangkit listrik tenaga uap dan

pembakaran batu gamping serta genting.

Gambar 3.10

Tambang Batu Bara

(Sumber:dprdkutaikartanegara.go.id)

Gambar 3.12

Peta Sumber Daya alam yang tidak dapat diperbaharui

(Sumber: Atlas Dunia dan Indonesia)

66

Emas banyak digunakan orang untuk perhiasan,

bahan penyepuh, membuat huruf emas, fotografi,

menambal atau melapisi gigi yang rusak, perkakas

laboratorium ilmiah,

synthetic fiber

, dan juga untuk

thermocouples,

dan sebagainya.

Emas yang dianggap komersil yaitu emas urai (Au),

calaverite

(AuTe

3

),

sylvanite

(AU

3

Ag)Te),

krennite

(Au,

Ag)Te

2,

dan

petzite

((Ag, Au)2Te)

Bijih emas diperoleh di dalam cebakan, sedimen,

dan metamorfik pada seluruh formasi geologi. Pada

umumnya, emas yang dihasilkan terjadi dari larutan

hydrothermal

yang umurnya relatif muda. Pelapukan membentuk

bijih

placer

. Cara penambangan

bijih placer

yaitu dengan cara

disemprot dengan air (

hydraulicking

), dengan menggunakan kapal

keruk (

dredge

) atau dengan

dragline

yang dikombinasikan di atas

pontoon

(

floating washing plants

). Sedangkan penambangan bijih

emas primer dilakukan dengan cara tambang dalam.

Agar nilai jual emas bertambah, maka bijih emas harus diolah

terlebih dahulu dengan cara

ctanidasi, amalgamsi, flotsi, gravity

concentration

dan peleburan (

smelting

) atau dengan cara

kombinasi dari proses-proses tersebut.

Hasil tambang emas yang terbesar berada di Cikotok. Daerah

lain yang terdapat bijih emas yaitu di Aceh, Jawa Barat, Jawa Timur,

Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan lain-lain.

2)

Perak

Perak merupakan salah satu barang tambang yang termasuk

salah satu hasil tambang logam mulia. Perak bisa dikatakan

merupakan saudara kembar emas. Perak banyak digunakan untuk

membuat campuran-campuran logam (

Alloy

), solder perak

fotografi, keramik,

high efficiency

, baterai pada jet dan peluru

kendali, kamera televisi, dan alat-alat presisi (

scientific instrument

).

Mineral-mineral perak yang terpenting antara lain perak alam

(Ag),

argentite

(Ag

2

S),

cerargyrite

(AgCl),

polybasite, proustite

, dan

pyrargyrite.

b.

Sumber Daya Mineral

Selain sumber daya energi, sumber daya mineral juga memiliki

peranan penting dalam menghasilkan logam untuk berbagai

keperluan industri lainnya untuk menunjang kehidupan manusia.

1)

Emas

Gambar 3.13

Tambang Emas

(Sumber: www.petrosea.com)

67

Perak yang dihasilkan di dunia kebanyakan berasal dari

cebakan

Hydrotermal typefissure filling

. Cara penambangan perak

menggunakan system

cut and fill

(gali-isi) dan

square set

pada

bijih yang lebar.

Seperti juga emas, maka perak harus diolah terlebih dahulu

agar memiliki nilai jual tinggi. Adapun cara pengolahannya sebagai

berikut. Bijih yang telah digiling halus diklasifikasikan dengan

akins

classifiet

menjadi 60% lewat saringan 200 mesh. Bubur bijih

diflotasi

dalam

flotasi cellfagergren

. Campuran antimony dan arsen

dipisahkan dengan melidi (

leach

) dengan Na

2

S. Produksi

pertambangan perak di Indonesia berasal dari Unit Pertambangan

Cikotok (PT Aneka Tambang)

3)

Intan

Intan dijadikan orang untuk perhiasan. Intan yang digunakan

sebagai batu permata adalah batu yang transparan, putih bersih,

warnanya hijau jernih atau berwarna biru muda. Selain untuk

perhiasan, intan digunakan pada pahat diamond drilling, roda

gerinda, gergaji, pahat alat bor, untuk memotong dan menggosok

batu permata, sebagai alat untuk pemotong kaca.

Intan merupakan kristal karbon. Indeks refraksinya sangat

tinggi dan transparan. Intan yang berkristal rendah dan berwarna

gelap sering mempunyai struktur serabut dan disebut bortz atau

kristal permata intan.

Terjadinya intan karena proses metamorfosa. Endapan intan

primair diperoleh di dalam batuan ultra basic. Endapan intan primair

ditambang dengan cara tambang terbuka (

open pit mining

). Selain

itu, ada juga dengan cara penambangan dalam. Cara memecahkan

endapannya yaitu dengan dibor kemudian diledakkan.

Agar intan mempunyai harga yang tinggi, maka hasil intan yang

ditambang itu perlu diolah atau dicuci terlebih dahulu. Untuk

endapan intan placer, terutama yang ditemukan di Kalimantan,

cara memperoleh intan hanya dengan cara didulang.

Endapan intan di Indonesia terdapat di Kalimantan Barat

(Landak, Sangau), Kalimantan tengah (Purukcau), dan Kalimantan

Selatan (Martapura, Pleihari).

4)

Tembaga

Tembaga merupakan logam bukan besi. Tembaga digunakan

untuk kabel-kabel listrik, telepon, lemari es, amunisi, pesawat

terbang, peluru kendali, membuat perunggu, kuningan, industri

68

kimia, bahan celup, rayon, serta digunakan juga untuk

perlengkapan dapur. Tembaga yang paling banyak digunakan

adalah tembaga alam,

chalcopyrite, bornit, chalcocite, covellite,

enargite

, dan lain-lain.

Tembaga bijih tembaga terdapat sebagai cebakan-cebakan

dengan bermacam-macam tipe dalam batuan beku, sedimen, dan

metamorphic

. Sedangkan sebagian terbesar dari cebakan-

cebakan tembaga terjadi dari larutan

hydrothermal

dengan tipe

replacement

dan

cavity fllling

.

Agar tembaga bisa digunakan lebih lanjut, maka perlu

diadakan pengolahan. Bijih tembaga yang mempunyai kadar tinggi

(6% Cu ke atas) biasanya dilebur langsung tanpa pengolahan

terlebih dahulu. Kebanyakan bijih tembaga dikonsentrasi secara

flotasi untuk memisahkan mineral-mineral tembaga sulfide dari

batuan

gangue

. Bijih tembaga oksida (termasuk tembaga silikat

dan karbonat biasanya dikerjakan dengan

leaching

(pelindian).

Sedangkan bijih yang berkadar rendah sekali biasanya digunakan

leaching

dengan bantuan bakteri.

Di Indonesia, tembaga terdapat di Aceh, Sumatra Utara (Aer,

Muara Soma),Sumatra Barat (Sumpu, Lubuk Sulasih), Kalimantan

Tengah ( Sampit Mentikei), Jawa Tengah (S. Lukulo).

5)

Bauksit

Gambar 3.14

Tambang Bauksit

(Sumber: www.petrosea.com)

aluminium dibuat. Alumina yang dielektrolisa dalam bejana

cryolit

cair, akan menghasilkan logam aluminium.

Alumina yang berasal dari bauksit banyak digunakan untuk

ampelas, bahan yang tahan api, pembuat logam, dan industri kimia.

Bauksit umumnya terjadi pada permukaan atau dekat

permukaan dan merupakan letakan-letakan mendatar, maka cara

Bauksit digunakan untuk bijih yang mengandung

oksida aluminium monohidrat

atau

trihidrat

. Berupa

mineral gibsit, ochmit

atau

diaspor

. Bauksit terjadi

sebagai akibat adanya pelapukan dan material yang

mengandung alumina. Endapan yang besar terjadi di

daerah-daerah beriklim tropis dan subtropis basah.

Bahan pembuatan aluminium yang terdapat di

Indonesia yaitu bauksit. Bijih bauksit perlu ditambang. Bijih

bauksit jika diproses dengan benar, maka akan

menghasilkan alumina. Dari alumina inilah logam

69

Gambar 3.15

Batu Gamping

(Sumber: IPTEK 1: Bumi Ruang & Waktu)

penyelidikan yang tepat dan praktis yaitu dengan membuat

sumuran. Bor tangan dapat digunakan untuk endapan yang dalam.

Adapun cara penambangan bijih bauksit yang dilakukan di Pulau

Bintan adalah dengan cara penambangan terbuka. Lapisan

penutup dibuldozer. Setelah terbuka, maka bijihnya dikeruk. Bijih

yang dihasilkan ini kemudian diangkat ke tempat pencucian.

Endapan bauksit di Indonesia terdapat di Riau (Pulau Bintan),

Sumatra Selatan (Pulau Bangka dan Pulau Binton), dan

Kalimantan Barat (Singkawang).

6)

Batu Gamping

Limestone

diartikan batu gamping atau batu kapur.

Batu gamping banyak gunanya. Batu gamping

digunakan untuk bahan bangunan seperti batu, serbuk

kapur, pengeras jalan, bangunan dam-dam,

pembuatan gelas, dan untuk industri.

Batu gamping merupakan salah satu bahan galian

industri. Batu gamping merupakan batuan padat

dengan komposisi berupa kalsium karbonat. Warnanya

putih, abu-abu, kuning tua, abu kebiruan, jingga, dan

hitam.

Penambangan endapan batu gamping dapat dilakukan dengan

cara

quarry

. Pada umumnya batu gamping mempunyai lapisan

luar yang tipis dan terdiri dari tanah liat. Jika lapisan keras, maka

dilakukan pengeboran. Pengolahan batu gamping bergantung pada

penggunaannya. Tetapi, kebanyakan langsung digunakan sebagai

bahan mentah, hanya mengalami proses mekanis, misalnya dalam

pembuatan semen.

7)

Pasir (Pasir Kuarsa)

Kegunaan pasir kuarsa sangat banyak, seperti

tanah liat, industri kimia, industri keramik (gelas,

lembar kaca). Peranan pasir kuarsa dalam kegiatan

pengecoran besi sangat penting. Pada umumnya,

cetakan benda tuang terbuat dari pasir dengan

pengikat lempung atau bentonit. Pasir kuarsa berkristal

besar digunakan untuk optik.

Pasir kuarsa atau pasir putih terdiri dari kristal-

kristal silica (SiO

2

) ada yang berukuran halus dan ada

juga yang agak kasar. Warnanya bening putih. Pasir

ini terjadi dari pelapukan batuan yang mengandung

Gambar 3.16

Pencucian pasir kuarsa secara

sederhana di daerah Tuban, Jawa Timur

(Sumber: Mengenal hasil tambang

Indonesia)

70

kristal kuarsa yang dicuci oleh alam misalnya oleh sungai, danau,

serta gelombang air laut di pantai. Tetapi jika pasir kuarsa menjadi

batu, maka kristal kuarsa besar.

Cara penambangan pasir kuarsa dilakukan dengan cara

terbuka. Setelah ditambang, dicuci, dan dispesifikasi dengan

menggunakan saringan menurut besar atau kecilnya ukuran butiran.

Pasir kuarsa di Indonesia terdapat di Aceh, Sumatra Selatan

(Sungai Asahan, Kisaran), Sumatra Selatan (Bangka, Biliton),

Kalimantan Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

8)

Timah

Timah terdiri dari dua jenis yaitu timah hitam dan timah putih.

Timah hitam yang paling banyak digunakan adalah timah hitam

jenis

galena, cerusit, dan anglesit

. Sedangkan timah putih yang

banyak digunakan berjenis

cassiterite, stanite, dan teallite

.

Timah hitam banyak digunakan orang untuk campuran-

campuran logam seperti tipe metal dan solder. Timah hitam juga

banyak digunakan untuk bahan-bahan industri cat, keramik, kilang

minyak, karet, dan industri kimia. Cara penambangan timah hitam

dilakukan dengan berbagai variasi. Cara penambangan terbuka

jarang dilakukan. Penggalian bijih pada tambang dilakukan dengan

cara

system block cavibg, room, pillar, dan cut and fill.

Timah hitam

ditemukan di Kotanopan (Sumatra Utara), Jawa Barat (Konggol,

Cikondang), dan kalimantan Timur (Berau).

Sedangkan kegunaan timah putih pada umumnya untuk

pelapis logam-logam seperti baja, tembaga, dan lain-lain. Timah

putih dapat digunakan untuk pembuatan perunggu, pembuatan

kuningan, gelas, keramik, pipa, stabilizer dalam plastik, pengawet

kayu, dan banyak lagi kegunaannya. Di Indonesia, timah putih

banyak terdapat di Riau (Singkep, Bangkinang, Karimun, dan

Kendur), Jambi, dan Sumatra Selatan (Bangka).

3.

Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Mempunyai sifat

Gabungan

Kelompok sumber daya alam ini dibagi menjadi dua jenis,

yaitu, sumber daya biologis dan sumber daya lahan.

a.

Sumber Daya Biologis

1)

Hutan

Hutan merupakan sumber daya biologis mempunyai fungsi

dan pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan dan kelangsungan

71

Gambar 3.17

Hutan yang masih alami di Tambora

Selatan

(Sumber : www. dephut. go.id)

a)

hutan sebagai sumber plasma nutfah;

b)

hutan sebagai pengatur tata air;

c)

hutan sebagai sumber bahan makanan dan obat-

obatan;

d)

hutan sebagai pengatur iklim mikro ataupun

makro;

e)

hutan sebagai tempat wisata;

f)

hutan sebagai sumber penelitian;

g)

hutan sebagai habitat makhluk hidup.

Dalam mengeksploitasi sumber daya tumbuhan,

khususnya hutan, perlu memperhatikan hal-hal

sebagai berikut.

a)

Tidak melakukan penebangan pohon di hutan

dengan semena-mena (tebang habis).

b) Penebangan kayu di hutan dilaksanakan

dengan terencana dengan sistem tebang pilih

(penebangan selektif). Artinya, pohon yang

ditebang adalah pohon yang sudah tua dengan ukuran tertentu

yang telah ditentukan.

c)

Cara penebangannya pun harus dilaksanakan sedemikian

rupa sehingga tidak merusak pohon-pohon muda di

sekitarnya.

d)

Melakukan reboisasi (

reforestry

), yaitu menghutankan kembali

hutan yang sudah telanjur rusak.

e)

Melaksanakan

aforestry

, yaitu menghutankan daerah yang

bukan hutan untuk mengganti daerah hutan yang digunakan

untuk keperluan lain.

f)

Mencegah kebakaran hutan.

Kerusakan hutan yang paling besar dan sangat merugikan

adalah kebakaran hutan. Diperlukan waktu yang lama untuk

mengembalikannya menjadi hutan kembali.

Hal-hal yang sering menjadi penyebab kebakaran hutan

antara lain sebagai berikut.

a)

Musim kemarau yang sangat panjang.

b)

Meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan.

c)

Pembuangan arang di hutan.

d)

Membuang puntung rokok sembarangan di hutan.

Camkan

Pemanfaatan

hutan:

• terencana

• tidak merusak

• reboisasi

• cegah

kebakaran

lingkungan, terutama pengaruh terhadap iklim mikro, yaitu iklim

yang berlaku pada daerah setempat.

Adapun pemanfaatan hutan bagi kehidupan adalah:

72

2)

Pertanian

Pertanian pada dasarnya adalah usaha peman-

faatan energi matahari melalui proses fotosintesis.

Pemanfaatan pertanian juga dibedakan atas beberapa

jenis tanaman dalam menghasilkan produk tertentu,

seperti:

1)

tanaman sandang, misalnya kapas;

2)

tanaman pangan, misalnya, padi, jagung, dan ubi-

ubian;

3)

tanaman industri, misalnya, pohon jati, dan albasia;

4)

tanaman hias, misalnya, mawar, anggrek, melati;

5)

tanaman obat-obatan, seperti jahe, kunyit,

temulawak.

Gambar 3.18

Pertanian (sawah)

Sumber: (www.flickr.com)

3)

Perikanan dan Peternakan

Perikanan dan peternakan merupakan pemanfaatan sumber

daya alam gabungan berasal dari hewani. Indonesia merupakan

negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan sehingga potensi

perikanan mempunyai prospek baik bagi pemenuhan kebutuhan

protein hewani. Demikian pula halnya dengan peternakan, baik

peternakan hewan besar, seperti sapi dan kerbau, peternakan sedang,

seperti kambing, domba, dan peternakan kecil unggas, seperti ayam

dan bebek. Adapun kesemuanya itu berkembang subur di kawasan

Indonesia. Hasil peternakan ini ada yang dimanfaatkan dagingnya

untuk keperluan protein seperti daging ayam, sapi, kambing, dan lain-

lain. Ada pula yang mengambil kulitnya seperti kulit sapi dan kulit

kambing untuk pembuatan sepatu, dompet, atau jaket.

Gambar 3.19

Sapi Brahmana

(Sumber:Ensiklopedia Umum dan Pelajar)

73

Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun

hewan yang sudah dibudidayakan. Termasuk sumber daya alam

satwa liar adalah penghuni hutan, penghuni padang rumput,

penghuni padang ilalang, penghuni stepa, dan penghuni savana,

misalnya harimau, gajah, kera, ular, babi hutan, bermacam-macam

burung, serangga, dan lainnya.

Termasuk sumber daya alam hewan piaraan antara lain

lembu, kuda, domba, kelinci, anjing, kucing, bermacam-macam

unggas, ikan hias, ikan lele dumbo, ikan lele lokal, keong, dan siput.

Terhadap hewan peliharaan itulah sifat terbarukan

dikembangkan dengan baik. Selain mengambil hasil dari

peternakan dan perikanan, manusia juga melakukan persilangan

untuk mencari bibit unggul guna menambah keanekaragaman

ternak.

Dipandang dari peranannya, hewan dapat digolongkan

sebagai berikut.

a)

Sumber pangan, antara lain sapi, kerbau, ayam, itik, ikan lele,

dan ikan mujair.

b)

Sumber sandang, antara lain bulu domba dan ulat sutera.

c)

Sumber obat-obatan, antara lain ular kobra dan lebah madu.

d)

Piaraan, antara lain kucing, burung, dan ikan hias.

Untuk menjaga kelestarian langka, maka penangkapan hewan-

hewan dan juga perburuan haruslah menaati peraturan tertentu

seperti berikut ini.

a)

Para pemburu harus mempunyai lisensi (surat izin berburu).

b)

Senjata untuk berburu harus tertentu macamnya.

c)

Membayar pajak dan mematuhi undang-undang perburuan.

d)

Harus menyerahkan sebagian tubuh yang diburunya kepada

petugas sebagai tropy, misalnya tanduknya.

e)

Tidak boleh berburu hewan-hewan langka.

f)

Ada hewan yang boleh ditangkap hanya pada bulan-bulan

tertentu saja. Misalnya, ikan salmon pada musim berbiak di

sungai tidak boleh ditangkap, atau kura-kura pada musim akan

bertelur.

74

b.

Sumber Daya Lahan

Lahan sebagai suatu kesatuan dari sejumlah sumber daya

alam yang tetap dan terbatas dapat mengalami kerusakan dan

atau penurunan produktivitas sumber daya alam tersebut (Jamulya,

1991:1).

Keberadaan lahan haruslah terpelihara sedemikian rupa agar

dapat terus memberikan produktivitas terhadap produksi pertanian.

Sebab, apabila lahan ini rusak, maka produktivitas pertanian akan

menurut, begitu pula sebaliknya. Sifat-sifat atau atribut lahan yang

berpengaruh terhadap produktivitas lahan ialah seperti tekstur

tanah, struktur tanah, kedalaman tanah, curah hujan, distribusi

hujan, temperatur, drainase tanah, jenis vegetasi, dan sebagainya.

Sifat-sifat lahan tersebut untuk suatu penggunaan. Jadi, belum

dapat menentukan kelas kemampuan lahan. Akan tetapi, sifat-sifat

lahan tersebut menentukan atau memengaruhi perilaku lahan yaitu

bagaimana ketersediaan air, peredaran udara, perkembangan

akar, kepekaan erosi, ketersediaan unsur hara, dan sebagainya.

Perilaku lahan yang menentukan pertumbuhan tumbuhan tersebut

disebut kualitas lahan (Jamulya, 1991: 2).

1) Berbagai Kendala dalam Upaya Pemanfaatan Lahan

Potensial

a)

Kendala Internal

Kendala internal yaitu kendala yang timbul dari lahan itu

sendiri, misalnya:

(1) wilayah lahan pantai besar kemungkinannya untuk

terhantam oleh air pasang, badai, atau peningkatan suhu

yang tinggi;

(2) wilayah dataran rendah, karena sifat lahannya, maka lebih

mudah terserang banjir; dan

(3) wilayah dataran tinggi memungkinkan untuk terkena erosi

atau longsor.

b)

Kendala Eksternal

Kendala eksternal yaitu kendala yang berasal dari faktor luar

lahan yang bersangkutan, misalnya:

(1) faktor politik, contohnya adanya undang-undang

pembatasan kepemilikan lahan pertanian oleh pihak

perseorangan;

75

(2) faktor ekonomi, contohnya keterbatasan dana,

kelangkaan barang atau jasa, dan sebagainya;

(3) faktor sosial budaya, contohnya masyarakat tertentu yang

tidak mau menerima pembukaan lahan industri, adat yang

masih primitif, dan lain-lain;

(4) faktor keamanan, contohnya banyaknya gangguan

binatang buas, perampokan, dan sebagainya.

2) Upaya Pelestarian

Pemanfaatan lahan potensial perlu diimbangi dengan

pembangunan lingkungan hidupnya berupa pemeliharaan dan

perlindungan terhadap tanah, tumbuh-tumbuhan, hewan, air, dan

lain-lain agar memiliki daya guna. Pemeliharaan dan perlindungan

itu, antara lain sebagai berikut.

a)

Penanaman kembali lahan-lahan yang gundul. Upaya ini

bertujuan untuk memelihara kesuburan tanah dari ancaman

adanya erosi dan longsor.

b)

Peremajaan hutan.

c)

Pembuatan terasering. Bertujuan untuk mencegah terjadinya

erosi.

d)

Pembatasan lahan untuk pertanian, yaitu hanya pada lereng-

lereng yang memiliki kecuraman dari 45°. Lereng yang

berkecuraman lebih dari 45° apalagi bila vegetasinya kurang,

maka potensi untuk timbulnya erosi lebih besar.

e)

Pembuatan saluran pembuangan air menurut konturnya.

f)

Penanaman pohon-pohon pelindung.

g)

Teknis penanaman dengan sistem kontur.

h)

Penanaman lahan dengan sistem tumpang sari.

Berbagai usaha untuk meningkatkan produksi lahan potensial,

terutama sebagai lahan pertanian, meliputi usaha jangka pendek

dan usaha jangka panjang.

a)

Usaha jangka pendek

Usaha ini dilakukan dengan jalan:

(1) memberikan bimbingan kepada para petani melalui

program

Pasca Usaha Tani;

(a) usaha-usaha perbaikan dan penyelenggaraan

irigasi,

(b) pengelolaan tanah yang baik,

76

(c) pemakaian bibit unggul,

(d) pemupukan, dan

(e) pemberantasan hama tanaman;

(2) memperluas pemakaian bibit unggul;

(3) memperluas pemakaian pupuk dan pemberantasan

hama;

(4) pembentukan badan-badan atau lembaga-lembaga,

seperti BULOG (Badan Usaha Logistik), DOLOG (Depot

Logistik), BUUD (Badan Usaha Unit Desa), dan KUD

(Koperasi Unit Desa);

(5) mendirikan penelitian pertanian, pendidikan pertanian,

kursus-kursus pertanian, kader-kader tani, kontak tani

dengan melalui siaran pedesaan.

b)

Usaha Jangka Panjang

Usaha ini bertujuan untuk menunjang pelaksanaan jangka

pendek. Usaha-usaha peningkatan lahan potensial jangka panjang

itu, di antaranya, adalah dengan pembangunan irigasi. Irigasi

berfungsi sebagai sarana yang menunjang terhadap peningkatan

produksi pertanian, pengamanan daerah pertanian, serta

menunjang terhadap kepentingan-kepentingan ekonomis

penduduk lainnya.

4.

Pengelolaan Sumber Daya Alam

Pertambahan jumlah penduduk memerlukan peningkatan

bahan pangan, papan, dan sandang demi kesejahteraan manusia.

Untuk mewujudkan kesejahteraan tersebut, dilakukan pembangunan

di segala sektor. Dengan peningkatan pembangunan, maka akan

terjadi peningkatan penggunaan sumber daya alam untuk

mendukung pembangunan. Dalam penggunaan sumber daya alam

tadi, hendaknya keseimbangan ekosistem tetap dijaga dan dipelihara.

Tetapi, pembangunan seringkali berpengaruh negatif terhadap alam.

Manusia seringkali mengadakan eksploitasi terhadap alam tanpa

memperhitungkan ketersediaan dan keterbatasan sumber daya

alam. Jika hal ini diabaikan terus-menerus oleh manusia, maka akan

terjadi kelangkaan sumber daya alam bahkan sumber daya alam

akan habis.

Manusia harus menyadari bahwa sumber daya alam bukan

hanya digunakan untuk kepentingan sekarang tetapi juga

kesejahteraan anak cucu kita di masa depan. Untuk itu, perlu cara

77

pengelolaan sumber daya alam yang benar agar kebutuhan

manusia di masa depan dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya.

Pengelolaan sumber daya alam adalah upaya terpadu untuk

memelihara dan melestarikan ketersediaan sumber daya alam

agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi manusia. Berikut ini

adalah cara-cara pengelolaan sumber daya alam:

a.

Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan

Lingkungan

Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan

adalah usaha sadar untuk mengelola sumber daya alam sesuai

dengan kemampuan dan kesesuaian suatu lokasi dengan potensi

produktivitas lingkungannya.

Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan

bertujuan untuk melestarikan sumber daya alam agar lingkungan

tidak cepat rusak. Selain itu, bertujuan untuk menghindarkan

manusia dari bencana lingkungan, seperti banjir, longsor,

pencemaran lingkungan dan berkurangnya keragaman flora dan

fauna. Pelestarian lingkungan harus senantiasa dijaga agar terjadi

keseimbangan lingkungan, keselarasan, keseimbangan

lingkungan , dan mempertahankan daya dukung lingkungan, serta

memberikan manfaat secara tetap dari waktu ke waktu.

Contoh penerapan pengelolaan sumber daya alam

berwawasan lingkungan adalah sebagai berikut:

1)

menggunakan pupuk alami atau organik;

2)

penggunaan pestisida sesuai kebutuhan;

3)

penggunaan peralatan yang tepat dalam pembukaan tanah

agar

topsoil

tidak hilang;

4)

tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air,

sungai dan laut;

5)

setiap pabrik industri harus membuat cerobong asap yang

tinggi dan melakukan penyaringan asap;

6)

tidak membangun perumahan atau industri di wilayah resapan

air;

7)

membuat terasering atau sengkedan pada lahan miring.

b.

Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan

Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan adalah upaya

sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya

alam secara bijaksana untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia

di masa sekarang dan di masa depan.

78

Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan didasarkan pada

dua prinsip yaitu pertama, sumber daya alam terutama sumber

daya alam yang tidak dapat diperbaharui memiliki persediaan yang

terbatas sehingga harus dijaga ketersediaannya dan digunakan

secara bertanggung jawab. Kedua, pertambahan penduduk setiap

tahun meningkat, maka kebutuhan hidup akan meningkat pula.

Oleh karena itu, potensi sumber daya alam harus bisa mendukung

kebutuhan sekarang dan kebutuhan di masa depan.

Contoh penerapan pengelolaan sumber daya alam

berwawasan berkelanjutan adalah:

1)

mengurangi eksploitasi yang berlebihan terhadap alam;

2)

menggunakan sumber daya alam secara efisien;

3)

pemanfaatan sumber daya alam sesuai dengan daya dukung

lingkungan;

4)

pengolahan barang tambang sebelum di ekspor agar memiliki

nilai jual yang tinggi dan mengurangi penggunaan barang

tambang;

5)

mencari alternatif penggunaan bahan bakar minyak;

6)

menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.

c.

Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip

Ekofiensi

Pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip ekofiensi

adalah menggunakan sumber daya alam dengan biaya yang murah

dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Ekofiensi

mempunyai dua prinsip, yaitu prinsip mengoptimalkan daya dukung

lingkungan dan prinsip kedua meningkatkan efisiensi bahan baku.

Contoh penerapan prinsip ekofiensi dalam kehidupan sehari-

hari, seperti:

1)

menghemat penggunaan listrik,

2)

menghemat penggunaan air,

3)

menggunakan bensin super tanpa timbal untuk kendaraan,

4)

mendaur ulang kertas yang tidak terpakai,

5)

menjadikan sampah sebagai sampah atau pupuk,

6)

mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai (

reuse

),

7)

menggunakan kembali barang yang sudah dipakai (

recycle

),

8)

mengurangi eksploitasi yang berlebihan terhadap alam

(

reduce

).

79

RANGKUMAN

1. Sumber daya alam berdasarkan potensinya dapat dibedakan menjadi

tiga jenis, yaitu

a. SDA yang tidak dapat diperbaharui

b. SDA yang dapat diperbaharui

c. SDA yang mempunyai sifat gabungan antara yang dapat dan tidak

dapat diperbaharui

2. Pembagian dan contoh dari SDA yang tidak dapat diperbaharui adalah

sebagai berikut:

a. Sumber daya energi, seperti : minyak bumi, panas bumi, gas alam

dan batu bara.

b. Sumber daya mineral, seperti: emas dan perak, bauksit, timah, pasir

kuarsa, tembaga, intan.

3. Contoh dari SDA yang dapat diperbaharui adalah sinar matahari, angin ,

batu dan air.

4. Sumber daya alam yang memiliki sifat gabungan ialah, pertanian, hutan,

perternakan dan lahan.

80

A. Pilihan Ganda

Berilah tanda silang (X) pada huruf jawaban yang

dianggap benar!

1.

Dalam sistem alam, manusia merupakan bagian dari alam

yang berinteraksi dengan alam sebagai lingkungannya,

pendapat ini dikemukakan oleh ....

A.

Prof. H. Djamari

B.

Prof. Kosasih

C. Prof. Dr. H. Nursid Sumaatadja

D. Prof Awan Mutaqin

E. Prof. Garnadi

2.

Sinar matahari, suhu, dan angin merupakan contoh dari ....

A.

sumber daya alam yang dapat diperbaharui

B. sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui

C. sumber daya hasani

D. sumber daya nabati

E. sumber daya alam yang mempunyai sifat gabungan

3.

Minyak bumi berdasarkan pembagian sifatnya merupakan

contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, yaitu

sebagai ....

A.

sumber daya mineral

B. sumber daya energi

C. sumber daya hewani

D. sumber daya nabati

E. sumber daya alam yang mempunyai sifat gabungan

4.

Pasir kuarsa berdasarkan pembagian sifatnya merupakan

contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui yaitu

sebagai ....

A.

sumber daya mineral

B. sumber daya energi

C. sumber daya hewani

D. sumber daya nabati

E.

sumber daya alam yang mempunyai sifat gabungan

SOAL-SOAL LATIHAN

81

5.

Bauksit (bijihh aluminium), mudah ditemukan di pusat ....

A.

tenaga listrik

D. tenaga diesel

B.

tenaga air terjun

E.

tenaga logam

C. tenaga matahari

6.

Pasir kuarsa, bermanfaat dalam pembuatan ....

A.

tembaga

D. marmer

B.

kuningan

E.

besi

C. kaca

7.

Lahan yang tidak produktif dan tidak berfungsi sebagai

media pengaturan tata air dan perlindungan tanah

disebut ....

A.

lahan semi potensial

D. lahan potensial

B.

lahan semi kritis

E.

pantai berawa-rawa

C. lahan kritis

8.

Wilayah dataran pantai yang termasuk lahan potensial ialah,

kecuali ....

A.

pantai mangrove

B.

pantai bukit pasir

C. pantai delta

D. pantai flase

E.

pantai berawa-rawa

9.

Yang merupakan lahan kritis di wilayah dataran tinggi ialah ....

A.

dataran tinggi yang merupakan bayangan hujan

B.

dataran tinggi yang berudara sejuk

C. dataran tinggi yang merupakan plateau

D. dataran tinggi yang terbentuk karena aliran lava

E.

dataran tinggi yang bercurah hujan cukup

10. Untuk mengembangkan lahan pertaniannya agar lebih produktif,

Bangsa Mesir (4000 M) mengusahakannya dengan ....

A.

pemupukan

B. pemilihan bibit unggul

C. pembuatan irigasi

D. terasering

E. pengawetan tanah

82

B. Esai

Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat dan jelas!

1.

Apa yang dimaksud dengan pengertian sumber daya

alam?

2.

Jelaskan pendapat dari Prof Dr. H. Nursid Sumaatmadja

tentang hubungan manusia dengan alam!

3.

Sebutkan jenis-jenis sumber daya alam berdasarkan

potensinya!

4.

Sebutkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui

berdasarkan pembagian sifatnya!

5.

Sebutkan sumber-sumber daya alam yang mempunyai sifat

gabungan!

6.

Apa yang dimaksud dengan lahan potensial?

7.

Apa yang dimaksud dengan lahan kritis?

8.

Lahan bagaimana saja yang termasuk lahan potensial:

a) di wilayah dataran pantai,

b) di dataran rendah, dan

c) di pegunungan? jelaskan!

9.

Untuk kepentingan apa saja lahan potensial itu? Kaitkan

dengan kebutuhan manusia modern!

10. Kendala apa saja yang mungkin kita hadapi dalam upaya

pemanfaatan lahan potensial?

11. Untuk melestarikan lahan potensial kita dapat melakukan

dengan cara apa?

12. Bagaimana cara untuk meningkatkan produktivitas lahan

potensial? Sebutkan!

13. Penanggulangan lahan kritis dapat kita upayakan dengan cara

apa saja?

14. Untuk memulihkan lahan kritis menjadi lahan potensial dapat

dilakukan dengan cara apa saja?

15 Dapatkah lahan potensial menjadi lahan kritis? Bagaimana

dan jelaskan! Sebaliknya, dapatkah lahan kritis berubah

menjadi lahan potensial? Bila, bagaimana, dan jelaskan!